Selasa, 22 Maret 2011

Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja


BAB I
PENDAHULUAN

1.1     Latar Belakang
            Remaja merupakan salah satu masa dari pertumbuhan dan perkembangan manusia, mulai dari lahir sampai tua. Masa remaja dimana manusia sedang mengalami peralihan dari anak-anak akan menjadi dewasa, yang biasanya masa remaja ini diawali dengan pubertas. Banyak hal yang unik pada masa ini, sehingga penyusun sangat tertarik untuk membuat makalah ini.

1.2     Ruang Lingkup
            Makalah ini membahas tentang pertumbuhan dan perkembangan Remaja, faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan remaja, masalah-masalah yang terjadi pada remaja, teori pertumbuhan dan perkembangan remaja dan periode perkambangan remaja serta hal-hal lain yang bersangkutan dengan remaja.

1.3      Tujuan
A.        Tujuan Umum
            Membangkitkan semangat para calon penerus bangsa yang bergelut di bidang kesehatan khususnya dan kehidupan bermasyarakat pada umumnya untuk mencari tahu berbagai masalah dalam kehidupan, seperti pertumbuhan dan perkembangan remaja.
B.        Tujuan Khusus
            Agar mahasiswa aktif dalam pembelajaran dan mampu mempelajari masalah-masalah yang ada dalam kehidupan kita serta dapat mengembangkan suatu permasalah agar mudah dipahami oleh orang lain terutama oleh diri kita sendiri.

1.4     Manfaat
            Penyusun mendapat tambahan wawasan mengenai hal-hal yang bersangkutan dengan remaja, baik tentang hal-hal yang positif maupun yang negatif.



BAB II
PEMBAHASAN

2.1     Defenisi Pertumbuhan dan Perkembangan
            Menurut Drs. H. M Arifin, M.Ed, mengemukakan bahwa “pertumbuhan” dan diartikan sebagai suatu penambahan dalam ukuran bentuk, berat atau ukuran dimensif tubuh serta bagian-bagianya. Sedangkan “perkembangan” menunjuk pada perubahan-perubahan dalam bentuk atau bagian tubuhh dan integrasi kedalam suatu kesatuan fungsional bila pertumbuhan itu berlangsug.
            Menurut Bonng langfeld dan weld, dicakup dalam satu kata yaitu “kematangan” alasanya, manusia itu disebut matang bila fisik dan psikisnya telah mengalami pertumbuhan dan perkembangan sampai pada tingkat-tingkat tertentu, contohnya seorang remaja dapat berkenan manakala organ-organ seks telah tumbuh dan sikap, perasaan dan pikiran mereka telah berkembang dalam arti telah ada ketertarikan dengan lawan jenis.
            Menurut H.C Witherington dalam bukunya yang diterjemahkan oleh M. Buchari, menguraikan bahwa makna istilah pertumbuhan, perkembangan, pendewasaan, pendidikan dan belajar.

2.2     Definisi Remaja
            Remaja  adalah suatu periode dan masa pelangsungan yang beragam, yang menandai berakhirnya masa anak dan merupakan masa diletakkan dasar-dasar menuju taraf kematangan. perkembangan tersebut meliputi dimensi biologik, psikologi dan sosiologik yang saling terkait antara satu dengan yang lainnya. secara biologik ditandai dengan percepatan pertumbuhan tulang, secara psikologik ditandai dengan akhir perkembangan kognitif dan pemantapan perkembangan kepribadian. Secara sosiaologik ditandai dengan intensifnya persiapan dalam menyongsong perananya kelak sebagai seorang dewasa muda.



2.3     Periode Perkembangan Remaja
          Menurut kalpan dan Sadock dalam bukunya synopsis psikiatri, menyebutkan fase remaja terdiri atas remaja awal (11 samapai 14 tahun), remaja pertengahan (14 samapi 17 tahun), dan remaja akhir (17 sampai 20 tahun). Sementara F. J. Monks berpendapat bahwa secara global masa remaja berlangsung antara 12 sampai 21 tahun, dengan pembagian: remaja awal (12 sampai 15 tahun), masa remaja pertengahan (15 sampai 18 tahun) dan masa remaja akhir (18 sampai 21 tahun. dari beberapa pendapat diatas dapat dibuat suatu batasan usia remaja adalah dimulai dari umur 10 sampai 21 tahun.
            Masa remaja merupakan masa yang banyak menarik perhatian karena sifat-sifat
khasnya dan peranannya yang menentukan dalam kehidupan individu dalam masyarakat
orang dewasa. Masa ini dapat diperinci lagi menjadi beberapa periode, yaitu:
A.        Periode Praremaja (Remaja Awal)
            Periode praremaja biasanya berlangsung hanya dalam waktu relatif singkat. Periode ini ditandai oleh sifat-sifat negatif pada si remaja sehingga seringkali periode ini disebut masa negatif dengan gejalanya seperti tidak senang, kurang suka bekerja, pesimisitik, dan sebagainya. Secara garis besar sifat-sifat negatif tersebut dapat dikelompokan menjadi dua macam, yaitu:
a)  Negatif dalam prestasi, baik prestasi jasmani maupun prestasi mental; dan
b) Negatif dalam sosial, baik dalam bentuk menarik diri dari masyarakat (negatif positif) maupun dalam bentuk agresif terhadap masyarakat (negatif aktif).

B.        Periode Remaja pertengahan (Remaja Madya)
            Pada periode ini mulai tumbuh dalam diri remaja dorong untuk hidup, kebutuhan akan adanya teman yang dapat memahami dan menolongnya, teman yang dapat turut merasakan suka dan dukanya. Pada periode ini, sebagai masa mencari sesuatu yang dapat dipandang menilai, pantas dijunjung tinggi dan di puja-puja sehingga periode ini disebut masa merindu puja (mendewa-dewakan), yaitu sebagai dewa remaja.
  
            Proses terbentuknya pendirian atau pandangan hidup atau cita-cita hidup itu dapat di pandang sebagai penemuan nilai-nilai kehidupan. Proses penemuan nilai-nilai kehidupan tersebut yaitu:
Ø  Pertama, karena tiadanya pedoman, si remaja pedoman, si remaja merindukan sesuatu bayang dianggap bernilai, pantas dipuja walau pun sesuatu yang dipujanya belum mempunyai bentuk tertentu, bahkan seringkali remaja hanya mengetahui bahwa dia menginginkan sesuatu tetapi tidak mengetahui apa yang diinginkannya.
Ø  Kedua objek pemujaan itu telah menjadi lebih jelas, yaitu pribadi-pribadi yang dipandang mendukung nilai-nilai tertentu (jadi personifikasi nilai-nilai). Pada anak laki-laki sering aktif meniru, sedangkan pada anak perempuan kebanyakan pasif, mengagumi, dan memujanya dalam khayalan.
C.        Periode Remaja akhir
            Setelah remaja telah ditentukan pendirian hidupnya, pada dasarnya telah tercapailah masa remaja akhir dan telah terpenuhilah tugas-tugas perkembangan masa remaja, yaitu menemukan pendirian hidup masuklah individu ke dalam masa dewasa.
D.        Periode Usia Kemahasiswaan
            Periode usia mahasiswa sebenarnya berumur sekitar 18 sampai 25 tahun. Mereka dapat digolongkan pada masa remaja akhir sampai masa dewasa awal atau dewasa madya. Dilihat dari segi perkembangan, tugas perkembangan pada usia mahasiswa ini adalah pemantapan pendirian hidup.

2.4     Teori Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja
A.        Kognitif (Piaget)
            Formal operasional atau anak usia lebih dari 11 tahun dengan perkembangan kkemampuan sebagai berikut, perkembangan anak pada masa ini sudah terjadi dalam perkembangan pikiran dengan membentuk gambaran mental dan mampu menyelesaikan aktifitas dalam pikirann, mampu menduga dan memperkirakan dengan pikiran yang abstrak.


B.        Psikosexual (Freud)
          Pada perkembangan psikosexual remaja pertama kali dikemukakan oleh sigmun freud yang merupakan proses dalam perkembangan remaja dengan pertambahan fungsi struktur serta kejiwaan yang menimbulkan dorongan untuk mencari rangsangan dan kesenangan secara umum untuk menjadikan diri orang dewasa. Psikosexual remaja dimulai sejak usia 12  tahun, kepuasan pada masa remaja akan kembali bangkit dan mengarah pada perasaan cinta yang matang terhadap lawan jenis.
C.        Psiokososial (Erikson)
            Perkembangan ini dikemukkakan oleh erikson, bahwa dalam perkembanganya selalu dipengaruhi oleh lingkungan sosial untuk mencapai kematangan kepribadian. perkembangan psikososial remaja terbagi atas empat tahap, yaitu:
Ø  Tahap indentitas dan kebingungan peran terjadi pada masa odolesence dengan perkembangan sebagai berikut terjadi perubahan dalam diri remaja khususnya dalam fisik dan kematangan usia, perubahan hormonal, akan menunjukan identitas dirinya seperti siapa saya kemudian apabila kondisi tidak sesuai dengan suasana hati maka dapat kemungkinan menyebabkan terjadi kebingungan dalam peran.
Ø  Tahap keintiman dan pemisahan terjadi pada masa dewasa muda dengan perkembangan sebagai berikut anak mencoba melakukan hubungan dengan teman sebaya atau kelompok masyarakat dalam kehidupan sosial untuk menjalin keakraban dan apabila remaja tidak mampu bergabung atau membina hubungan dengan orang lain maka kemungkinan akan memisahkan diri dari anggota atau kelompok orang.
Ø  Tahap generasi dan penghentian terjadi pada masa dewasa pertengahan dengan perkembangan sebagai berikut seseorang ingin mencoba memperhatikan generasi berikutnya dalam kegiatan aktifitas di msyarakat dan selalu melibatkanya dan keinginanya membuat dunia menerimanya, apabila tahap ini terjadi kegagalan maka akan terjadi penghentian dalam kegiatan atau aktifitasnya.


Ø  Tahap integritas dan keputus asaan terjadi pada masa dewasa lanjut dengan perkembangan sebagai berikut seseorang memikirkan tugas-tugas dalam mengakhiri kehidupan, perasaan putus asa akan tmudah timbul karena kegagalan pada dirinya untuk melakukan aktfitas dalam kehidupan.

2.5     Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Remaja
A.        Faktor Internal
            Faktor internal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan remaja adalah faktor herediter. Ini merupakan faktor yang dapat diturunkan sebagai dasar dalam mencapai tumbuh kembang remaja disamping faktor lain. Yang termasuk faktor herediter yaitu:
  • Ø  Bawaan
  • Ø  Jenis kelamin
  • Ø  Ras
  • Ø  Suku bangsa

faktor ini dapat ditentukan dengan faktor intensitas dan kecepatan dalam pembelahan sel telur, tingkat sensitifitas jaringan terhadap rangsangan, dan berhentinya pertumbuhan tulang.
            Pada pertumbuhan dan perkembangan remaja, perempuan akan mengalami pubertas terlebih dahulu dan kebanyakann anak perempuan akan mengalami pertumbuhan yang lebih tinggi dan besar ketika memasuki masa remaja atau pubertas dan begitu juga sebaliknya disaat anak laki-laki mencapai pubertas maka laki-laki akan cenderung lebih besar.
B.        Faktor Eksternal
            Faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan remaja adalah faktor lingkungan, yang meliputi:
Ø  Budaya
Lingkungan budaya dalam hal ini adalah masyarakat dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan remaja dalam memahami atau mempersepsikan pola hidup sehat.
Ø  Status Sosial Ekonomi
            Status sosial ekonomi juga dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan remaja.hal ini dapat dilihat pada remaja dengan status sosial ekonomi yang tinggi, tentunya pemenuhan kebutuhan gizi sangat baik dibandingkan dengan remaja status sosial ekonomi rendah. Begitu juga dengan pendidikanya.
Ø  Nutrisi
            Kebutuhan ini sangat diperlukan, apabila kebutuhan tersebut kurang terpenuhi maka dapat menghambat pertumbuhan dan perkembanganya.
Ø  Iklim
            Pada iklim atau cuaca tertentu kebutuhan gizi dapat mudah diperoleh. Begitu juga sebaliknya, kebutuhan gizi akan sulit diperoleh.
Ø  Olahraga
            Latihan fisik dapat meningkatkan suplai darah sehingga suplai oksigen keseluruh tubuh dapat teratur..
Ø  Status Kesehatan
            Remaja dengan kondisi sehat dan sejahtera maka percepatan pertumbuhan dan perkembanganya sangat mudah, tetapi apabila status kesehatanya kurang maka akan terjadi perlambatan.
Ø  Hormonal.
            Faktor hormonal yang berperan dalam tumbuh kembang remaja antara lain: somatrotopin (growth hormone) yang berperan dalam mempengaruhi pertumbuhan tingggi badan dalam menstimulasi terjadinya poliferasi sel kartilago dan sistem skeletal, hormon tiroid dengan menstimulasi metabolisme tubuh, sedangkan glukokortikoid yang mempunyai fungsi menstimulasi pertumbuhan sel interstisial dari testis untuk memproduksi testosteron dan ovarium untuk memproduksi estrogen selanjutnya hormon tersebut akan menstimulasi perkembangan seks baik pada remaja laki-laki maupun perempuan yang sesuai dengan peran hormonya. (Wong, D.L 1995)

2.6     Masalah-masalah Yang Terjadi Pada Remaja
Ada beberapa masalah lain yang terjadi pada remaja, diantaranya adalah:
  • A.                Jerawat

            Jerawat adalah kondisi kulit yang abnormal dikarenakan gangguan produksi dari kelenjar minyak yang berlebihan. Kelebihan produksi kelenjar minyak ini atau sebaceous gland akan menyebabkan penyumbatan pada saluran folikel rambut dan pada pori-pori kulit. Seringkali ia akan menyebabkan peradangan pada kulit (kulit membengkak dan menjadi kemerah merahan). Peradangan pada kulit ini disebabkan oleh berlebihnya produksi kelenjar minyak kulit atau sebum yang kemudian menyumbat saluran kelenjar dan membentuk komedo (whiteheads) dan seborhoea.
Kalau penyumbatan yang disebabkan oleh kelenjar minyak kulit ini semakin membesar maka komedo akan terbukan (blackheads) dan kemudian sering kali berinteraksi atau terkena bakteri penyebab jerawat. Kalau kamu menemukan jerawat dengan nanah biasanya bisa dipastikan jerawat tersebut terlah terinfeksi dengan bakteri.
Jerawat sering kali muncul dibagian bagian tertentu tubuh kita, yang paling mudah terkena jerawat biasanya adalah bagian muka, dada, bagian atas lengan kita serta punggung. Kemunculannya bisanya dimulai atau terjadi ketika masa masa pubertas atau mulai menginjak dewasa antara usia 14 sampai 19 tahun. Hal ini disebabkan oleh terjadinya perubahan hormonal pada remaja yang menginjak dewasa.
Munculnya efek psikologis bagi seseorang yang berjerawat adalah fakta bahwa dengan adanya jerawat di wajah menjadi tidak lagi mulus dan cantik. Bahkan tidak jarang akan mininggalkan bekas yang tidak bisa hilang seumur hidup. Efek paling berpengaruh dari bekas atau timbulnya jerawat ini adalah efek kejiwaan seperti seseorang yang tadinya tidak berjerawat ketika mengalami pertama kali ia menjadi susah dan depresi. Kepercayaan diri pun menjadi berkurang karenanya.
Tulisan berikutnya mengulas mengenai penyebab-penyebab timbulnya jerawat secara lebih lengkap. Seperti Stress, Keturunan atau bahkan karena pemakaian alat Kontrasepsi alias KB.
B.                 Obesitas
Obesitas atau kegemukan mempunyai pengertian yang berbeda-beda bagi setiap orang. Pada wanita dan pria, obesitas berrti lebih berat badan (BB) jauh melebihi berat yang di inginkan.
Terkadang kita sering dibuat bingung dengan pengertian obesitas dan overweight, padahal kedua istilah tersebut mempunyai pengertian yang berbeda. Obesitas (kegemukan) adalah suatu keadaan dimana terjadi penumpukan lemak tubuh yang berlebih, sehingga BB seseorang jauh di atas normal dan dapat membahayakan kesehatan. Sementara overweight (kelebihan berat badan) adalah keadaan dimana BB seseorang melebihi BB normal.    
Definisi obesitas menurut para dokter adalah sebagai berikut:
·         Suatu kondisi dimana lemak tubuh berada dalam jumlah yang berlebihan
·         Suatu penyakit kronik yang dapat diobati 
·         Suatu penyakit epidemik
·         Suatu kondisi yang berhubungan dengan penyakit-penyakit lain dan dapat menurunkan kualitas hidup
·         Penanganan obesitas membutuhkan biaya perawatan yang sangat tinggi
Obesitas terjadi karena ketidakseimbangan antara energi yang masuk dengan energi yang keluar. Body Mass Index (BMI) atau Indeks Massa Tubuh (IMT) telah diakui sebagai metoda yang paling praktis dalam menentukan tingkat overweight dan obesitas pada orang dewasa di bawah umur 70 tahun.
  • C.              Anoreksia Nervosa

            Gangguan yang dicirikan dengan penurunan berat badan hebat tanpa adanya penyebab fisik yang nyata, yang salah satu ciri fisiknya badan kurus. etiologi tampak terutama psikologis, tetapi dapat meliputi faktor organik dasar. Kebanyakan anoreksia nervosa ini terjadi pada remaja, terutama wanita.

D.                Penyimpangan atau Kenakalan Remaja
            Beberapa penyimpangan atau kenakalan remaja yaitu:
Ø  Seks bebas di kalangan remaja, yang bisa menyebabkan terjangkitnya penyakit AIDS.
  • Ø  Kecanduan akan Narkoba yang menyebakan kematian dan AIDS
  • Ø  Kecanduan Alkohol / minuman keras.
  • Ø  Tawuran.
  • Ø  Sering berkunjung ke diskotik.
  • Ø Menjajakan diri kepada pria hidung belang.
  • Adapaun faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Menyimpang Pada Remaja
  • Ø  Kelalaian orangtua dalam mendidik anak (memberikan ajaran dan bimbingan tentang nilai-nilai agama).
  • Ø  Sikap perilaku orangtua yang buruk terhadap anak.
  • Ø  Kehidupan ekonomi keluarga yang morat marit (miskin/fakir).
  • Ø  Diperjualbelikannya minuman keras/obat-obatan terlarang secara bebas.
  • Ø  Kehidupan moralitas masyarakat yang bobrok.
  • Ø  Beredarnya film-film atau bacaan-bacaan porno.
  • Ø  Perselisihan atau konflik orangtua (antar anggota keluarga).
  • Ø  Perceraian orangtua.
  • Ø  Penjualan alat-alat kontrasepsi yang kurang terkontrol.
  • Ø  Hidup menganggur.
  • Ø  Kurang dapat memanfaatkan waktu luang.
  • Ø Pergaulan negatif (teman bergaul yang sikap dan perilakunya kurang memperhatikan nilai-nilai moral) 




BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN

3.1            Pengkajian
Identitas klien, yaitu meliputi: nama, umur, jenis kelamin, alamat, status, agama, suku, pendidikan, tanggal pengkajian,nama orang tua, dll.
A.                Riwayat kesehatan
Riwayat kesehatan yang diperlukan meliputi pola sehat sakit.
1.      Riwayat penyakit
Ø  Keluhan utama
Pasien menyatakan; badan lemah, tidak mau makan (menolak untuk makan), menstruasi tidak dating, muntah, sakit kepala, mudah capek, sakit pada ulu hati, sulit tidur.
Ø  Riwayat penyakit sekarang
Pasien mengatakan badanya lemah, mudah capek, sakit pada ulu hati, muntah, tidak mau makan, menstruasi tidak dating, sakit kepala, sulit tidur.
Ø  Riwayat penyakit dahulu
Sebelumnya pasien tidak pernah mengalami penyakit seperti ini, tapi pasien sering mengalami sakit kepala.
Ø  Riwayat penyakit keluarga
Tidak ada saudara atau anggota keluarga yang mengalami penyakit seperti ini.
Ø  Diagnose medic
Anoreksia nervosa.

  
B.                 Pemeriksaan Fisik
Ø  Antropometri
·         BB= menurun
Ø  TTU
·         TD= menurun
·         ND= bradikardia
·         RR= -
·         SH= rendah
Ø  Inspeksi
·         Rambut lanugo
·         Wajah tampak pucat, bibir kering
·         Kulit kering dan turgor buruk, kuku rapuh
·         Atropi pada payudara
·         Penurunan rambut aksila dan pubis
Ø  Palpasi
·         Nyeri tekan pada ullu hati
·         Akral dingin
Ø  Auskultasi
·         Denyut jantung menurun (rendah)
·         Pernapasan menurun
Ø  Perkusi

Selain pengkajian diatas, kita juga penting mangkaji tentang:
1.      Persepsi dan pemeliharaan kesehatan, pengetahuan tentang penyakit/perawatan
2.      Pola nutrisi: intake makan kurang, intek cairan kurang, diet
3.      Pola eliminasi: BAB/BAK; BAB sering, konsistensi normal, penggunaan obat laksatif.
4.      Pola aktifitas dan latihan: hiperaktifitas, banyak olahraga
5.      Pola tidur dan istirahat: sulit tidur dan pada malam hari
6.      Pola persepsi diri (pandangan pasien tentang penyakitnya, kecemasan, konsep diri):  menarik diri dari interaksi social, merasa gemuk, menyangkal rasa lapar
7.      Pola seksualitas dan reproduksi: aminorea sekunder
8.      Pola peran dan hubungan: sering tergantung dengan ibu, pehatian keluarga berfokus dan menguatkan penurunan berat badan dan makan yang buruk
9.      Pola menegement koping stress
10.  System nilai dan kepercayaan

3.2            Diagnosa Keprawatan
1.      Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh BD keleparan yang dibuat sendiri
2.      Gangguan citra tubuh BD perubahan persepsi
3.      Koping individu tidak efektif BD persepsi yang tidak realistis
4.      Ketidak efektifan koping keluarga BD ketidak mampuan untuk mengkomunikasikan dan ketidak mempuan untuk memenuhi kebutuhan semua keluarga
5.      Potensial terhadap kekurangan volume cairan BD diet
6.      Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi tentang kondisi dan kurangnya keterampilan koping.





3.3            Intervensi
NO
Dx
TUJUAN
INTERVENSI
RASIONAL
1
Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh BD kelaparan yang dibuat sendiri
Tujuan: setelah dilakukan asuhan keperawatan pasien mengkonsumsi nutrisi yang ade kuat untuk meningkatkan berat badan.

Kriteria hasil: pasien menghabiskan porsi makan yang diberikan berat badan naik setelah satu minggu
Turgor kulit normal
Wajah berseri
Bibir tidak kering

1.      Bantu pasien menyiapkan cacatan kebiasaan makan dan buat pilih menu yang ada.
2.      Berikan makanan sedikit dan makanan kecil tambahan yang tepat
3.      Jelaskan rencana pemberian nutrisi pada pasien dan keluarga.
4.      Pantau aktifitas fisik
5.      Hindari teknik pemaksaan

1.      Untuk mengkaji keadekuatan nutrisi dan meningkatkan kepercayaan dirinya.
2.   Dilatasi gaster dapat terjadi  bila pemberian makan terlalu cepat setelah periode puasa
3.  Untuk mendorong kepatuhan pasien dan keluarga tentang pentingnya nutrisi bagi tubuh.
4.   Untuk mengevaluasi ketepatan aktivitas tersebut untuk kondisi remaja
5.   Karena pemaksaan biasanya tidak efektif untuk keberhasilan jangka .



3.4     Evaluasi
Berat badan  bertambah atau meningkat
TTV :  
Ø  TD 120/80 mmHg
Ø  SUHU  37,5 ‘ C
Ø  Nadi  78x/m
Melakukan aktivifitas dengan tenang
Akral Hangat
Wajah tampak berseri, bibir tidak kering







 BAB IV
PENUTUP

3.1     Kesimpulan
Remaja adalah suatu periode dan masa pelangsungan beragam yang menandai berakhirnya masa anak dan merupakan masa diletakkan dasar_dasar menuju taraf kematangan.oleh sebab itu orang tua sangat berperan penting dalam tumbuh kembangnya.

3.2     Saran
Seperti yang kita ketahui remaja mempunyai jiwa yang labil artinya remaja ingin mencoba sesuatu yang di inginkan tanpa memikirkan dampak negatif yang akan terjadi Misalnya : seks bebas, narkoba,tauran, dll. Dalam hal ini kita sebagai mahasiswa dan calon orang tua, sangat berpengaruh untuk mengawasi atau mencegah agar anak tersebut tidak melakukan hal-hal yang bersifat negatif.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar