Rabu, 23 Maret 2011

Pentingnya Soft Skill di Kampus

Soft Skill Membentuk Karakter Mahasiswa

Catatan kegiatan Intermediate Managerial Skills Toward Character Development “CHARDEV 2010” Part I Pendidikan Karakter Berbasis Insaniah Menuju Pengembangan Karakter Mahasiswa. Diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin di Hotel Clarion Makassar, Minggu (23/1).

MENJADI mahasiswa merupakan amanah. Namun, tak pelak mahasiswa harus memiliki kriteria khusus yang sepadan dengan fungsinya sebagai Agent Of Change, Social of Control, dan Moral Force. Apalagi di tengah derasnya arus globalisasi yang kian mengikis, soft skill menjadi poin penting yang harus dimiliki. BEM Fakultas Hukum bekerjasama dengan Unhas mencoba untuk menggali Keterampilan khusus yang dimiliki para generasi baru khususnya mahasiswa baru.
Keterampilan yang dimaksud pelatihan ini terdiri dari beberapa bagian seperti keterampilan lunak, keterampilan tambahan serta keterampilan teknis, yaitu yang berhubungan dengan kompetensi bidang ilmu. Keterampilan Lunak sangat erat kaitannya dengan karakter, sehingga keterampilan ini dapat dilihat dari perkembangan soft skill di perguruan tinggi.
Ir Nasaruddin Salam MT menjelaskan, contoh nyata mengenai soft skill yang ada di Unhas yaitu penerapan sistem Student Center Learning (SCL). Sistem ini dapat membangun nilai-nilai kebersamaan serta membangun suatu organisasi kecil. Hal ini dapat dilihat ketika pertama kali persentasi dari mahasiswa yang awalnya nampak ragu namun pada akhirnya akan melahirkan karakter-karakter pemberani.
Tak hanya itu saja, teknologi juga mengambil peran urgent dalam pengembangan soft skill mahasiswa. Ketika seorang mahasiswa belum mendapatkan pelajaran soft skill dikampus, tetapi filosofi dasar mengenai soft skill sudah didapatkan melalui teknologi. Hal ini menyebabkan tingkat adaptasi seseorang sangat ditentukan oleh atribut sosial. Itulah pentingnya karakter.
Kompetensi lulusan menjadi salah satu aspek pembuktian pengembangan soft skill di Perguruan tinggi dan setelahnya adalah tentang program kemahasiswaan. Hal inilah yang menjadi pekerjaan rumah yang juga dilakukan oleh senat bersama Pembantu Dekan III untuk membuat rancangan kegiatan kemahasiswaan sejak mahasiswa baru hingga berujung pada kelulusan.
Mengenai soft skill, dapat dilihat pada keterampilan yang dimiliki seseorang dalam berhubungan dengan orang lain dengan menggunakan bahasa Inggris. Ini disebut interpersonal skill dan keterampilan yang berkaitan dengan dirinya sendiri disebut intra personal skill, yang mampu mengembangkan kinerjanya secara maksimal. Namun, terkadang banyak yang melupakan intra personal skill seperti bagaimana itu manajemen stres, berfikir kreatif, berfikir positif, serta manajemen waktu.
Sejauh ini dalam upaya pengembangan soft skill, pada kurikulum dimana saja di perguruan tinggi presentase dari soft skill hanya berkisar sepuluh persen. Sisanya adalah hard skill yakni ada 90 persen ini berdasarkan sistem pendidikan di Indonesia. Hal ini bertolak belakang dengan yang seharusnya terjadi bahwa berdasarkan data yang ada soft skill yang harus dimiliki seseorang sangat berpengaruh sebanyak 80 persen, dan kemampuan teknis atau hard skill hanya 20 persen. Ini berarti kontribusi soft skill yang dibutuhkan pada dunia kerja cukup tinggi.
Berdasarkan pembahasan mengenai soft skill, ada nilai-nilai yang perlu dikembangkan sehingga sebuah karakter dapat berkembang. Dimulai dari nilai religius berikutnya nilai kecerdasan, moderat dan mandiri. Wadah dari pengembangan ini adalah keluarga kampus dan masyarakat. Dan Lembaga baik lembaga formal maupun non formal. Dalam perguruan tinggi, peran dosen akan sangat berperan bagaimana mengembangkan karakter.
Pada akhirnya kapasitas seseorang itu dapat ditentukan oleh akumulasi 2 fungsi yaitu kompetensi bidang ilmu (hard skill) dan karakter (soft skill). Karakter mahasiswa adalah bagian dari soft skill. Sehingga pengembangan karakter harus dimulai dari pelatihan soft skill. Suatu pendidikan karakter, itu adalah bagian dari pendidikan soft skill. Dengan adanya karakter yang kuat maka kelebihan dan kekuatan seseorang, apabila tidak disertai dengan karakter yang baik, kelebihan dan kekuatan itu akan muncul sebagai kelemahan. Sebaliknya orang yang memiliki potensi sederhana tetapi karakternya luar biasa, maka dapat dipastikan dia memiliki potensi yang besar. Inilah yang menjadi arti pentingnya karakter.http://www.identitasonline.net/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar